TUGAS RESUME
PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
(PDGK4407)

Tutor :
Disusun
oleh:
IRSAN SIHOMBING S.Pd
NIM. 855 948 139
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Modul 1
(Hakikat Pendidikan Khusus)
Kegiatan
Belajar 1
Definisi
dan Jenis Kebutuhan Khusus
A.
Definisi
Menurut Pasal 32 ayat 1 Pendidikan khusus “ merupakan pendidikan
bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses
pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan atau
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa”.
B.
Klasifikasi
Anak dengan Kebutuhan Khusus
Kategori anak/peserta didik dengan kelainan atau kebutuhan khusus
berdasarakan jenis penyimpangan, menurut Mulyono Abdulrahchman (2000) dibuat
untuk keperluan pembelajaran. Kategori tersebut adalah sebagai berikut.
1.
Kelompok
yang mengalami penyimpangan dalam bidang inelektual, terdiri dari anak yang
luar biasa cerdas dan anak yang tingkat kecerdasannya rendah (tunagrahita).
2.
Kelompok
yang mengalami penyimpangan karena hambatan sensoris atau indra, terdiri dari
anak tuna netra dan tuna rungu
3.
Kelompok
anak yang mendapat kesulitan belajar dan gangguan komunikasi
4.
Kelompok
anak yang mengalami penyimpangan perilaku yang terdiri dari anak tuna laras dan
penyandang gangguan emosi termasuk autis
5.
Kelompok
anak yang yang mempunyai keluarbiasaan ganda yang sering disebut sebagai tuna
ganda.
Jenis-jenis
kelainan dibawah normal: Tuna netra (kurang penglihatan), tunarungu (gangguan
pendengaran), Gangguan komunikasi, Tunagrahita (cacat mental), Tunadaksa (cacat
fisik), Tunalaras (gangguan emosi), anak berkesulitan belajar, Tunaganda
(kelainan lebih dari satu)
Kegiatan Belajar 2
Penyebab dan Dampak Munculnya Kebutuhan Khusus
A.
Penyebab
Munculnya Kebutuhan Khusus
Berdasarkan
waktu terjadinya, penyebab kelainan dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
1.
Penyebab
Prenatal, penyebab yang beraksi sebelum kelahiran.
2.
Penyebab
Perinatal, penyebab yang muncul pada saat atau waktu proses kelahiran.
3.
Penyebab
Postnatal, penyebab yang muncul setelah kelahiran
Selain penyebab
diatas masih ada penyebab yang lain yaitu penyebab bawaan dan penyebab dari
yang didapat atau dapatan. Penyebab yang yang berasal dari bawaan selalu
diasosiakan dengan keluarga atau orang tua ABK. Sedangkan penyebab yang didapat
atau dapatan terjadi pada kelainan yang muncul dalam masa hidup anak.
B.
Dampak
Kelainan dan Kebutuhan Khusus
Dampak
kelainan dan kebutuhan khusus ada 3 yaitu:
1.
Dampak
kelainan bagi anak
Jenis dan tingkat kelainan akan menentukan dampaknya bagi anak.
Kelainan yang diatas normal, anak mempunyai kemampuan/bakat luar biasa yang
disebut anak berbakat. Sebaliknya, bagi anak yang mempunyai kelainan dibawah
normal, kelainan itu akan menghambat perkembangan anak.
2.
Dampak
kelainan bagi keluarga
Sikap keluarga terhadap kelainan yang menimpa salah satu anggota
keluarganya dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya tingkat pendidikan,
latar belakang budaya status sosial ekonomi, tingkat kelainan yang diderita.
Keluarga yang berpendidikan dan dari latar belakang budaya tertentu akan
menerima kelainan yang diderita oleh anaknya karena dianggap sebagai anugrah
dari Tuhan yang wajib diberi kasih sayang. Dan sebaliknya ada keluarga yang
yang tidal peduli, bahkan menyembunyikan anaknya karena rasa malu.
3.
Dampak
kelainan bagi masyarakat
Dampak bagi masyarakat berbeda-beda ada yang bersimpati bahkan ikut
membantu menyediakan fasilitas, ada yang bersikap acuh tak acuh bahkan ada yang
bersikap antipati sehingga melarang anaknya bergaul ABK yang dibawah normal.
Kegiatan Belajar 3
Kebutuhan serta Hak dan Kewajiban Anak Berkebutuhan Khusus
A.
Kebutuhan
Anak Berkelainan ( Berkebutuhan Khusus)
Kebutuhan anak
berkelainan terdiri dari:
1.
Kebutuhan
Fisik/kesehatan
Layanan kesehatan bagi ABK sebaiknya disediakan sesuai dengan
kebutuhannya. Terkait dengan jenis kelainan yang disandangnya berbagai layanan
kesehatan khusus diperlukan untuk anak ini antara lain physical therapy
dan occupational therapy.
2.
Kebutuhan
sosial-emosional
Untuk memenuhi kebutuhan sosial-emosional ABK memerlukan lindungan
dan bantuan para pekerja sosial, psikolog, dan ahli bimbingan yang dapat
membantu mereka dalam menghadapi berbagai masalah yang berkaitan dengan sosialisasi
dan menjadi remaja.
3.
Kebutuhan
Pendidikan
Secara umum semua penyandang kelainan memerlukan latihan
ketrampilan dan bimbingan karier yang memungkinkan mereka mendapat pekerjaan
dan hidup mandiri tanpa banyak bergantung pada orang lain.
B.
Hak
Penyandang Kelainan
Sebagai warga Negara, para penyandang kelainan mempunyai hak yang
sama dengan warga Negara lainnya. Dalam pasal 31 UUD 1945 disebutkan bahwa
semua warga Negara berhak mendapat pendidikan. Hal ini dijabarkan lebih lanjut
dalam Bab IV Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Dari Bab IV itu ada empat ayat dapat dijadikan acuan dalam menentukan
hak para penyandang kelainan yaitu Pasal 6 ayat (1), (2), (4), dan (5).
C.
Kewajiban
Penyandang Kelainan
Sebagai warga Negara para penyandang kelainan juga mempunyai
kewajiban yang harus dipenuhi. Undang-undang No. 20/2003 tentang Sisdiknas, Bab
IV, Pasal 6 menetapkan bahwa:
1.
Setiap
warga Negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun wajib mengikuti
pendidikan dasar;
2.
Setiap
warga Negara bertanggung jawab terhadap
keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan.
0 komentar:
Posting Komentar