Media Sosial

FOTO TERBARU

FOTO TERBARU
PASPOTO

FOTO TERBARU

FOTO TERBARU
PASPOTO

Harta Yang Paling Berharga adalah Keluarga

Mengenai Saya

Foto saya
Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Indonesia
IRSAN SIHOMBING

REKAP PEMILU 2019 TK. KECAMATAN ANGKOLA SELATAN

REKAP PEMILU 2019 TK. KECAMATAN ANGKOLA SELATAN
DIRIKU

Kamis, 10 Oktober 2019

Resume Modul I Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus


TUGAS RESUME
PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
(PDGK4407)









Tutor :



Disusun oleh:

IRSAN SIHOMBING S.Pd
NIM. 855 948 139




KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN




Modul 1
(Hakikat Pendidikan Khusus)
Kegiatan Belajar 1
Definisi dan Jenis Kebutuhan Khusus
A.      Definisi
Menurut Pasal 32 ayat 1 Pendidikan khusus “ merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa”.
B.       Klasifikasi Anak dengan Kebutuhan Khusus
Kategori anak/peserta didik dengan kelainan atau kebutuhan khusus berdasarakan jenis penyimpangan, menurut Mulyono Abdulrahchman (2000) dibuat untuk keperluan pembelajaran. Kategori tersebut adalah sebagai berikut.
1.    Kelompok yang mengalami penyimpangan dalam bidang inelektual, terdiri dari anak yang luar biasa cerdas dan anak yang tingkat kecerdasannya rendah (tunagrahita).
2.    Kelompok yang mengalami penyimpangan karena hambatan sensoris atau indra, terdiri dari anak tuna netra dan tuna rungu
3.    Kelompok anak yang mendapat kesulitan belajar dan gangguan komunikasi
4.    Kelompok anak yang mengalami penyimpangan perilaku yang terdiri dari anak tuna laras dan penyandang gangguan emosi termasuk autis
5.    Kelompok anak yang yang mempunyai keluarbiasaan ganda yang sering disebut sebagai tuna ganda.
Jenis-jenis kelainan dibawah normal: Tuna netra (kurang penglihatan), tunarungu (gangguan pendengaran), Gangguan komunikasi, Tunagrahita (cacat mental), Tunadaksa (cacat fisik), Tunalaras (gangguan emosi), anak berkesulitan belajar, Tunaganda (kelainan lebih dari satu)

Kegiatan Belajar 2
Penyebab dan Dampak Munculnya Kebutuhan Khusus
A.      Penyebab Munculnya Kebutuhan Khusus
Berdasarkan waktu terjadinya, penyebab kelainan dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
1.      Penyebab Prenatal, penyebab yang beraksi sebelum kelahiran.
2.      Penyebab Perinatal, penyebab yang muncul pada saat atau waktu proses kelahiran.
3.      Penyebab Postnatal, penyebab yang muncul setelah kelahiran
Selain penyebab diatas masih ada penyebab yang lain yaitu penyebab bawaan dan penyebab dari yang didapat atau dapatan. Penyebab yang yang berasal dari bawaan selalu diasosiakan dengan keluarga atau orang tua ABK. Sedangkan penyebab yang didapat atau dapatan terjadi pada kelainan yang muncul dalam masa hidup anak.




B.       Dampak Kelainan  dan Kebutuhan Khusus
Dampak kelainan dan kebutuhan khusus ada 3 yaitu:
1.      Dampak kelainan bagi anak
Jenis dan tingkat kelainan akan menentukan dampaknya bagi anak. Kelainan yang diatas normal, anak mempunyai kemampuan/bakat luar biasa yang disebut anak berbakat. Sebaliknya, bagi anak yang mempunyai kelainan dibawah normal, kelainan itu akan menghambat perkembangan anak.
2.      Dampak kelainan bagi keluarga
Sikap keluarga terhadap kelainan yang menimpa salah satu anggota keluarganya dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya tingkat pendidikan, latar belakang budaya status sosial ekonomi, tingkat kelainan yang diderita. Keluarga yang berpendidikan dan dari latar belakang budaya tertentu akan menerima kelainan yang diderita oleh anaknya karena dianggap sebagai anugrah dari Tuhan yang wajib diberi kasih sayang. Dan sebaliknya ada keluarga yang yang tidal peduli, bahkan menyembunyikan anaknya karena rasa malu.
3.      Dampak kelainan bagi masyarakat
Dampak bagi masyarakat berbeda-beda ada yang bersimpati bahkan ikut membantu menyediakan fasilitas, ada yang bersikap acuh tak acuh bahkan ada yang bersikap antipati sehingga melarang anaknya bergaul ABK yang dibawah normal.

Kegiatan Belajar 3
Kebutuhan serta Hak dan Kewajiban Anak Berkebutuhan Khusus
A.      Kebutuhan Anak Berkelainan ( Berkebutuhan Khusus)
Kebutuhan anak berkelainan terdiri dari:
1.      Kebutuhan Fisik/kesehatan
Layanan kesehatan bagi ABK sebaiknya disediakan sesuai dengan kebutuhannya. Terkait dengan jenis kelainan yang disandangnya berbagai layanan kesehatan khusus diperlukan untuk anak ini antara lain physical therapy dan occupational therapy.
2.      Kebutuhan sosial-emosional
Untuk memenuhi kebutuhan sosial-emosional ABK memerlukan lindungan dan bantuan para pekerja sosial, psikolog, dan ahli bimbingan yang dapat membantu mereka dalam menghadapi berbagai masalah yang berkaitan dengan sosialisasi dan menjadi remaja.
3.      Kebutuhan Pendidikan
Secara umum semua penyandang kelainan memerlukan latihan ketrampilan dan bimbingan karier yang memungkinkan mereka mendapat pekerjaan dan hidup mandiri tanpa banyak bergantung pada orang lain.

B.       Hak Penyandang Kelainan
Sebagai warga Negara, para penyandang kelainan mempunyai hak yang sama dengan warga Negara lainnya. Dalam pasal 31 UUD 1945 disebutkan bahwa semua warga Negara berhak mendapat pendidikan. Hal ini dijabarkan lebih lanjut dalam Bab IV Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Dari Bab IV itu ada empat ayat dapat dijadikan acuan dalam menentukan hak para penyandang kelainan yaitu Pasal 6 ayat (1), (2), (4), dan (5).
C.      Kewajiban Penyandang Kelainan
Sebagai warga Negara para penyandang kelainan juga mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi. Undang-undang No. 20/2003 tentang Sisdiknas, Bab IV, Pasal 6 menetapkan bahwa:
1.      Setiap warga Negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar;
2.      Setiap warga Negara bertanggung jawab  terhadap keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan.

0 komentar:

Posting Komentar