Media Sosial

FOTO TERBARU

FOTO TERBARU
PASPOTO

FOTO TERBARU

FOTO TERBARU
PASPOTO

Harta Yang Paling Berharga adalah Keluarga

Mengenai Saya

Foto saya
Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Indonesia
IRSAN SIHOMBING

REKAP PEMILU 2019 TK. KECAMATAN ANGKOLA SELATAN

REKAP PEMILU 2019 TK. KECAMATAN ANGKOLA SELATAN
DIRIKU

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 23 Oktober 2019

NAMA-NAMA MENTERI KABINET INDONESIA MAJU

nama-nama menteri Kabinet Indonesia Maju 2019-2024:

1. Menko Polhukam: Mahfud Md
2. Menko Perekonomian: Airlangga Hartarto
3. Menko Kemaritiman dan Investasi: Luhut B Pandjaitan
4. Menko PMK: Muhadjir Effendy
5. Mensesneg: Pratikno
6. Mendagri: Jenderal Tito Karnavian
7. Menlu: Retno LP Marsudi
8. Menhan: Prabowo Subianto
9. Menkum HAM: Yasonna Laoly
10. Menkeu: Sri Mulyani
11. Menteri ESDM: Arifin Tasrif
12. Menperin: Agus Gumiwang Kartasasmita
13. Mendag: Agus Suparmanto
14. Mentan: Syahrul Yasin Limpo
15. Menteri KLHK: Siti Nurbaya Bakar
16. Menhub: Budi Karya Sumadi
17. Menteri KKP: Edhy Prabowo
18. Menaker: Ida Fauziyah
19. Mendes PDTT: Abdul Halim Iskandar
20. Menteri PUPR: Basuki Hadimuljono
21. Menkes: dr Terawan
22. Mendikbud: Nadiem Makarim
23. Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional: Bambang Brodjonegoro
24. Mensos: Juliari Batubara
25. Menteri Agama: Jenderal (Purn) Fachrul Razi
26. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama
27. Menkominfo: Johnny G Plate
28. Menkop UKM: Teten Masduki
29. Menteri PPPA: Gusti Ayu Bintang Darmavati
30. MenPAN-RB: Tjahjo Kumolo
31. Menteri PPN/Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa
32. Menteri ATR/Kepala BPN: Sofyan Djalil
33. Menteri BUMN: Erick Thohir
34. Menpora: Zainudin Amali

Jaksa Agung: ST Burhanuddin
Sekretaris Kabinet: Pramono Anung
Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko
Kepala BKPM: Bahlil Lahadalia

Jumat, 18 Oktober 2019

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERMAKNA / AUSUBEL


1.Sikap dan gaya mengajar

Sikap guru dalam mengajar tidak bisa dianggap sepele. Sikap guru sangat berpengaruh terhadap suasana pembelajaran di ruang kelas. Guru hendaknya menunjukkan sikap yang  demokratis dan simpati.
Dua sikap ini dirasakan berpengaruh besar terhadap suasana belajar. Boleh jadi sikap demokratis dan simpati akan menjadi senjata ampuh bagi guru untuk menarik perhatian siswa untuk mengikuti pelajaran.

2.Penyampaian materi pelajaran

Dalam belajar, sesungguhnya siswa membutuhkan kepastian akan kebenaran materi pelajaran yang mereka terima. Oleh sebab itu guru perlu menguasai materi dengan baik dan disampaikan dengan lancar, tidak tersendat-sendat.

3.Penggunaan strategi dan metode mengajar

Barangkali tidak satupun metode mengajar yang dianggap paling baik. Dalam hal ini dibutuhkan strategi untuk menentukan dan memilih metode mengajar yang sesuai dengan kondisi terkini di ruang kelas.

Sesuai dengan daya tangkap siswa, relevans dengan materi dan didukung oleh sarana belajar yang tersedia.

4.Penggunaan media belajar

 Media belajar adalah semua alat bantu yang digunakan untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran.

Jika tidak memiliki media belajar yang memadai, paling tidak guru membuat charta atau gambar sederhana di papan tulis untuk menjelaskan materi pelajaran.

5.Pengaitan materi dan pengetahuan siswa

Materi pelajaran yang disampaikan perlu dikaitkan dengan pengetahuan dan pengalaman siswa sehari-hari.

Jika materi pelajaran dirasa jauh dengan pengetahuan dan pengalaman siswa, guru perlu memodifikasi materi pelajaran menjadi bentuk sederhana. Membuat contoh-contoh sederhana sesuai dengan kehidupan sosial dan lingkungan alam siswa.

Diyakini memang, masih banyak upaya lain yang dapat dilakukan oleh guru untuk menciptakan pembelajaran bermakna bagi siswa. Namun hal ini disesuaikan kondisi masing-masing guru dan lingkungan mengajarnya.

9 Tahapan Teori Belajar Gagne

(1) Mendapatkan perhatian

Untuk memastikan peserta didik siap untuk belajar dan berpartisipasi dalam kegiatan, itu penting untuk menyajikan stimulus untuk menarik perhatian mereka. Metode untuk mendapatkan perhatian peserta didik meliputi:
  • membangkitkan peserta didik dengan kebaruan, ketidakpastian, kejutan atau fakta
  • menarik, mengajukan pertanyaan kepada peserta didik 

(2) Menginformasikan peserta didik tujuan pembelajaran

Hal ini penting untuk memotivasi peserta didik untuk belajar dengan tujuan instruksional yang berkaitan dengan peserta didik pada awal pelajaran dan membantu mereka menetapkan harapan untuk kursus. Harapan harus didefinisikan secara jelas, spesifik, terukur, dan ditulis dalam istilah bahwa pelajar dapat mengerti. Hal ini juga yg diperlukan untuk kriteria negara yang menggambarkan apa yang merupakan keberhasilan karena hal ini membantu peserta didik untuk konsep “kinerja yang sukses.”

(3) Merangsang mengingat pelajaran/pengetahuan sebelumnya

Bergaul informasi baru dengan pengetahuan sebelumnya dapat memfasilitasi proses pembelajaran. Ingat Merangsang dapat dilakukan dengan cara berikut:
  • Dapatkan peserta didik untuk menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang dipelajari sebelumnya
  • Ajukan pertanyaan tentang pengalaman sebelumnya atau belajar konsep / konten
  • Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk merangkum pengetahuan & keterampilan prasyarat mereka. 

(4) Menyajikan isi

Konten baru sekarang disajikan kepada peserta didik. Konten harus chunked dan terorganisir bermakna, dan kemudian disajikan secara berurutan (misalnya diketahui tidak diketahui). Gunakan strategi untuk menyajikan dan isi pelajaran isyarat untuk memberikan lebih efektif, instruksi efisien bukan hanya menjelaskan dan / atau mendemonstrasikan Katakan, Tampilkan, Tanyakan, Jangan -. Strategi dasar menyajikan konten – dapat digunakan dalam kombinasi yang berbeda untuk meningkatkan pembelajaran .
Misalnya, Anda dapat menyimpan pelajar yang terlibat dengan memungkinkan mereka untuk berinteraksi selama instruksi oleh embedding pertanyaan sepanjang.
Untuk menarik modalitas belajar yang berbeda, berbagai media – teks, grafik, animasi, audio, video – harus digunakan.

(5) Memberikan bimbingan belajar

Untuk membantu peserta didik memahami dan mengingat isi lebih efektif, bimbingan tambahan harus disediakan bersama dengan penyajian konten baru. Strategi Bimbingan dapat mencakup penggunaan contoh, non-contoh, studi kasus, representasi grafis, mnemonik, dan analogi.

(6) Menghasilkan kinerja (praktek)

Practice makes perfect. Acara instruksi memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengkonfirmasi pemahaman yang benar, dan pengulangan lebih lanjut meningkatkan kemungkinan retensi.
Peserta didik diminta untuk melatih keterampilan atau perilaku baru dalam rangka internalisasi keterampilan dan pengetahuan baru. Praktek item harus digunakan untuk tujuan pemahaman dan encoding, bukan untuk mencetak gol formal. Kita dapat menggunakan berbagai kegiatan:
  • melibatkan mereka dalam demonstrasi
  • melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan dalam studi kasus
  • mensimulasikan situasi yang bermasalah & melibatkan mereka dalam menghasilkan solusi

(7) Memberikan umpan balik

Sebagai peserta didik berlatih keterampilan / perilaku baru sangat penting untuk memberikan umpan balik yang spesifik dan langsung terhadap kinerja mereka. , Umpan balik yang konstruktif teratur membantu untuk mempromosikan terus motivasi untuk belajar. Umpan balik harus ditulis dengan cara untuk membantu peserta didik kesalahpahaman yang benar dan memungkinkan mereka untuk belajar dari kesalahan mereka. 

(8) Menilai kinerja

Setelah menyelesaikan modul pembelajaran, peserta didik harus diberi kesempatan untuk mengambil penilaian akhir. Acara ini berfungsi untuk mengaktifkan pengambilan dan memperkuat memori. Hal ini juga memungkinkan peserta didik untuk mengidentifikasi area perbaikan yang diperlukan.
Tes dalam berbagai format dapat digunakan untuk menilai kinerja peserta didik. Dalam kasus ini, petunjuk biasanya tidak diberikan kepada peserta didik. Penilaian ini harus diselesaikan tanpa pembinaan tambahan, masukan, atau petunjuk.
 
(9) Meningkatkan penguatan (retensi) dan alih pengetahuan (transfer)

Untuk membantu peserta didik mengembangkan keahlian, mereka harus menginternalisasi pengetahuan atau kemampuan baru dan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang baru diperoleh dalam situasi baru, sehingga mendorong transfer belajar dengan pekerjaan. Beberapa cara kita dapat memastikan bahwa kemampuan ini akan dipertahankan selama jangka waktu yang panjang dan peserta didik mampu:
Terapkan belajar dalam situasi kehidupan nyata – Dapatkan peserta didik untuk memprediksi, berhipotesis, bekerja dalam kelompok, mendiskusikan dan melaporkan temuan tentang isu-isu dunia nyata, mencari solusi untuk masalah dunia nyata, dll
Sorot hubungan dengan bidang studi lain – Dapatkan peserta didik untuk memberikan contoh situasi atau contoh serupa dengan yang diajarkan. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk memahami karakteristik umum dari informasi yang disajikan.

Rabu, 16 Oktober 2019

CONTOH TATA TERTIB SEKOLAH

I. TATA TERTIB SEKOLAH
1. Siswa datang 15 menit sebelum pelajaran dimulai.
2. Setelah tanda bel masuk berbunyi, siswa berbaris di depan kelas, kemudian masuk satu persatu dengan tertib dan teratur.
3. Sebelum dan sesudah pelajaran, siswa wajib berdoa dipimpin oleh ketua kelas atau bergiliran.
4. Waktu pelajaran berlangsung siswa wajib menjaga ketertiban kelas.
5. Waktu istirahat siswa wajib diluar kelas dan tidak boleh keluar dari halaman sekolah.
6. Siswa wajib berpakaian sopan dan berseragam dengan ketentuan sebagai berikut :
a.Hari Senin dan Selasa : Seragam atas putih, bawah merah hati lengkap dengan atribut logo, lokasi, nama dan bersepatu kets ( warior ) warna hitam .
b.Hari Rabu dan Kamis : Seragam identitas BATIK Sekolah
c.Hari Jumat dan Sabtu : Seragam Pramuka
d.Pada waktu upacara : Seragam atas putih, bawah merah hati, ikat pinggang hitam,sepatu kets (warior), bertopi identitas sekolah (seragam lengkap)
e.Pada waktu olahraga : Pakaian olah raga, bersepatu olahraga
f.Siswa Kelas III s.d V : mengikuti kegiatan Pramuka.
7. Siswa wajib mengikuti Upacara Bendera setiap hari Senin / tanggal 17 / Hari Nasional yang dimulai pukul 07.30 WIB.
8.Siswa wajib melaksanakan sholat berjamaah setiap hari Jumat pukul 08.00 WIB dan Pakain Koko dan Mukenah Dan Melaksanakan Senam Setiap Hari Sabtu Pukul 07.30 Wib. dengan Pakaian Olahraga
9. Siswa yang tidak masuk sekolah harus memberi keterangan / Surat Ijin.
10. Siswa tidak masuk tiga hari berturut – turut harus memberi keterangan dengan jelas.
11. Siswa harus memiliki alat tulis sendiri.
12. Siswa wajib mengerjakan Pekerjaan Rumah ( PR ) di rumah.
13. Siswa wajib mengikuti kergiatan ekstrakurikuler dan berpakaian bebas, rapi, dan bersepatu.
14. Siswa wajib melaksanakan piket harian di sekolah.
15. Siswa tidak diperbolehkan membawa uang berlebihan.
16. Siswa tidak diperbolehkan membawa Handphone ( HP ).
17. Siswa dilarang membeli makanan diluar sekolah selama jam belajar di Sekolah.
18. Siswa wajib mentaati Tata Tertib Sekolah, bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi dari sekolah

II. LARANGAN
1. Siswa dilarang memakai topi di dalam kelas saat pelajaran berlangsung.
2. Makan di dalam kelas saat pelajaran berlangsung.
3. Menyontek pekerjaan milik teman.
4. Bermain di luar pekarangan sekolah.
5. Merokok, meminum-minuman keras, menggunakan ganja, narkotika.
6. Membawa senjata tajam.
7. Mencorat-coret tembok, dinding, meja , kursi dan perabot di lingkungan sekolah.
8. Selama Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung tidak diperbolehkan membuat gaduh.
9. Berkelahi dan bertengkar di dalam maupun di luar sekolah.
10. Membawa petasan di sekolah.

III. SANKSI
Siswa yang melanggar tata tertib sekolah akan di beri sanksi :
a. Teguran lisan I, II dan III
b. Teguran tertulis I, II dan III
c. Tidak diperkenankan masuk sekolah dalam jangka waktu tertentu.
d. Dikembalikan pada orang tua.

Kepala Sekolah
DESNITA SIMATUPANG S.Pd.SD.
NIP. 19800404 200701 2 005

Senin, 14 Oktober 2019

MAKNA LAMBANG PANCASILA

MAKNA LAMBANG PANCASILA

Sebenarnya, apa lambang Pancasila dan artinya? Sebelum membahas mengenai makna lambang Garuda Pancasila, ada baiknya kita lebih dahulu memahami apa pengertian Pancasila itu sendiri.
Pancasila adalah ideologi dan dasar negara Indonesia dimana di dalamnya terdapat lima sila yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Ideologi bangsa Indonesia tersebut tergambar di dalam lambang negara Indonesia, yaitu Garuda Pancasila.
Pancasila berada di bagian perisai pada dada burung Garuda. Masing-masing sila Pancasila digambarkan dengan lambang:
  • Bintang
  • Rantai
  • Pohon Beringin
  • Kepala Banteng
  • Padi dan Kapas

Arti Lambang Pancasila

Agar lebih memahami apa arti lambang pancasila tersebut, artikel ini akan mencoba membahas masing-masing sila pada pancasila tersebut.

1. Arti Simbol Pancasila, Sila ke 1

Lambang Sila Pertama Pancasila
Bintang, Lambang Sila ke 1
Bunyi Sila ke 1 Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Simbol pancasila sila pertama ini digambarkan sebagai Bintang yang memiliki lima sudut.
Gambar bintang pada simbol Pancasila sila pertama memiliki arti sebagai sebuah cahaya, yaitu cahaya rohani yang dipancarkan oleh Tuhan kepada umat manusia. Lambang Pancasila berbentuk Bintang ini juga diartikan sebagai suatu cahaya yang menerangi Dasar Negara yang lima (Pembukaan UUD tahun 1945 alinea 4), Sifat Negara yang lima (Pembukaan UUD tahun 1945 alinea 2), dan tujuan Negara yang lima (Pembukaan UUD tahun 1945 alinea 4).
Warna hitam pada latar belakang Bintang tersebut melambangkan warna alam. Warna latar belakang tersebut juga dapat dimaknai bahwa berkat rahmat Allah merupakan sumber segala yang ada di dunia ini.
Baca juga: Pengertian Nasionalisme

2. Makna Simbol Pancasila, Sila ke 2

Lambang Sila Kedua
Mata Rantai, Lambang Sila ke 2
Bunyi Sila ke 2 Pancasila adalah Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Simbol Pancasila sila kedua ini digambarkan dengan mata rantai emas berbentuk lingkaran dan persegi yang saling berkaitan hingga membentuk suatu lingkaran.
Mata rantai berbentuk segi empat merupakan lambang laki-laki, sedangkan mata rantai berbentuk bulat melambangkan perempuan. Mata rantai yang saling berkaitan pada simbol tersebut melambangkan hubungan setiap manusia, dimana laki-laki dan perempuan saling membutuhkan dan harus bersatu agar dapat menjadi kuat seperti rantai.
Dengan kata lain, makna lambang Pancasila ini adalah hubungan antar individu di masyarakat Indonesia (baik laki-laki maupun perempuan) yang dilakukan secara adil dan beradab sehingga hubungan masyarakat secara keseluruhan menjadi lebih kuat.

3. Arti Lambang Pancasila, Sila ke 3

Lambang sila ke tiga
Pohon Beringin, Lambang Sila ke 3
Bunyi Sila ke 3 Pancasila adalah Persatuan Indonesia. Simbol Pancasila sila ke 3 ini digambarkan dengan Pohon Beringin yang memiliki akar dan sulur.
Lambang Pohon Beringin di sini memiliki makna bahwa Pancasila merupakan tempat berteduh/ berlindung bagi seluruh rakyat Indonesia agar merasa aman dan nyaman meskipun terdapat banyak perbedaan antar suku bangsa.
Sulur dan akar pada gambar Pohon Beringin tersebut adalah lembang dari keberagaman suku bangsa di Indonesia. Dengan kata lain, arti simbol Pancasila sila ke 3 adalah keanekaragaman suku bangsa di Indonesia yang bersatu dan berlindung di bawah Pancasila.

4. Arti Lambang Pancasila, Sila ke 4

Lambang Sila Keempat
Kepala Banteng, Lambang Sila ke 4
Bunyi Sila ke 4 Pancasila adalah Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan. Sila ke 4 ini dilambangkan dengan gambar Kepala Banteng.
Banteng dikenal sebagai mahluk yang berjiwa sosial dan suka berkumpul dengan sesamanya sehingga kelompok Banteng menjadi semakin kuat dan dapat terhindar dari terkaman hewan pemangsa.
Simbol Kepala Banteng pada sila ke 4 Pancasila memiliki makna bahwa rakyat Indonesia merupakan mahluk sosial yang suka berkumpul dan bermusyawarah untuk bermufakat dan mengambil suatu keputusan. Dengan kata lain, segala keputusan yang diambil adalah hasil musyawaran dan mufakat bersama.

5. Arti Lambang Pancasila, Sila ke 5

Lambang Sila Ke Lima
Padi dan Kapas, Lambang Sila ke 5
Bunyi Sila ke 5 Pancasila adalah Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila ke 5 ini dilambangkan dengan gambar Padi dan Kapas.
Simbol Padi dan Kapas pada sila ke 5 melambangkan kebutuhan dasar semua manusia untuk hidup, yaitu kebutuhan akan pangan dan sandang.
Kebutuhan pangan dan sandang rakyat yang terpenuhi dengan baik merupakan syarat utama agar suatu negara dapat mencapai kemakmuran. Hal inilah yang menjadi cita-cita pada sila ke 5 Pancasila tersebut.

Sabtu, 12 Oktober 2019

Soal PKn Kelas 5 SD ORGANISASI

1. Semua kegiatan dalam organisasi berupaya untuk mencapai ... bersama.

a. keuntungan
b. kekayaan
c. tujuan
d. kejayaan
2. Berikut ini ciri-ciri sebuah organisasi, kecuali ... .
a. memiliki tujuan yang jelas
b. memiliki pemimpin dan pengurus
c. memiliki kelebihn dalam bidang tertentu
d. mempunyai anggota
3. Susunan pengurus dalam sebuah organisasi terdiri atas ... .
a. ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi
b. ketua, penasihat, dan anggota
c. sekretaris, bendahara, dan anggota
d. ketua, bendahara, dan seksi-seksi
4. Pengurus organisasi yang diserahi pekerjaan mengurus masalah keuangan disebut ... .
a. ketua
b. bendahara
c. wakil ketua
d. sekretaris
5. Pemilihan pengurus organisasi melalui penunjukan langsung disebut ... .
a. aklamasi
b. komunikasi
c. proklamasi
d. instruksi
6. Sekolah merupakan salah satu organisasi yang bergerak dalam bidang ... .
a. perekonomian
b. pendidikan
c. sosial
d. kebudayaan
7. Anggota komite sekolah terdiri atas wali murid dan ... .
a. kepala sekolah
b. tokoh masyarakat
c. para siswa
d. guru kelas
8. Organisasi yang mengatur tertibnya tatanan masyarakat yaitu ... .
a. koperasi
b. RT/RW
c. sekolah
d. puskesmas
9. Warga masyarakat bergabung dalam organisasi desa untuk memenuhi kebutuhannya sebagai ... .
a. makhluk pribadi
b. makhluk ciptaan Tuhan
c. makhluk sosial
d. makhluk hidup
10. Salah satu organisasi kepemudaan di desa adalah ... .
a. pramuka
b. posyandu
c. PKK
d. karang taruna
11. Setiap manusia memiliki hak dan ... .
a. cita-cita
b. keinginan
c. kewajiban
d. kemauan
12. Tujuan organisasi PKK adalah ... .
a. meningkatkan kesejahteraan keluarga
b. menimbulkan masalah dalam keluarga
c. menyelesaikan persoalan keluarga
d. mendapatkan keuntungan
13. Di Indonesia hak kebebasan memilih organisasi dijamin dalam ...
a. peraturan desa
b. UUD 1945
c. peraturan daerah
d. peraturan pemerintah
14. Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia termasuk organisasi ...
a. pendidikan
b. politik
c. sosial
d. olahraga
15. Rumah sakit termasuk organisasi yang bergerak di bidang ... .
a. perdagangan
b. kesehatan
c. politik
d. perindustrian

II. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Suatu perkumpulan yang terdiri atas beberapa orang dan saling kerja sama untuk mencapai tujuan disebut ....

2. Ciri-ciri sebuah organisasi adalah .....

3. Pengurus organisasi yang diserahi pekerjaan surat menyurat disebut ...

4. Pemilihan pengurus organisasi selain melalui penunjukan langsung (aklamasi) adalah ....

5. Tujuan organisasi sekolah adalah ....

6. Contoh organisasi di lingkungan masyarakat antara lain .....

7. Bunyi UUD 1945 pasal 28 E ayat (3) adalah ....

8. Tujuan organisasi desa adalah .....

9. Seseorang berhak memilih organisasi sesuai dengan ...

10. Tujuan sebuah organisasi tidak boleh bertentangan dengan

III. Essay!

1. Sindi senang dengan organisasi koperasi sekolah, tapi temannya tidak. Sindi memaksa temannya itu untuk ikut bergabung dalam organisasi koperasi sekolah. Bagaimana pendapat kalian tentang sikap Sindi?

2. Andi adalah ketua kelas di kelas lima. Setiap ada rapat kelas, selalu datang terlambat. Hal itu membuat penguruspengurus lain menjadi kecewa dengan sikap Andi. Bagaimana pendapat kalian tentang sikap Andi?

3. Pernahkah kalian mengikuti organisasi di sekolah kalian? Apa manfaat yang kalian dapatkan setelah mengikutinya?

4. Pak Dahlan adalah salah satu warga RT Bangun. Namun, dalam kegiatan rutin seperti arisan RT, Pak Dahlan tidak mau mengikutinya. Pak Dahlan tudak mau bergaul dengan warga sekitar. Bagaimana pendapat kalian tentang sikap Pak Dahlan?

5. Sebelum kalian mengikuti sebuah organisasi, hal-hal apa yang kalian pertimbangkan?

Format Buku Daftar Nilai Harian Kurikulum 2013 Kelas 1 s/d 6

Format Buku Daftar Nilai Harian Kurikulum 2013 Kelas 1 s/d 6

Penilaian merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pengajaran,sedangkan sistem pengajaran itu sendiri merupakan implemtasi kurikulum,sebagai upaya untuk menciptakan belajar di kelas. Fungsi utama evaluasi dalam kelas adalah untuk menentukkan keberhasilan pengajaran. Hasil-hasil dicapai langsung bertalian dengan penguasaan tujuan-tujuan yang menjadi target.

Pelaksanaan penilaian dalam kurikulum 2013 lebih komplek bila dibandingkan dengan penilaian di kurikum KTSP. Dalam proses penilain kurtilas, seorang guru harus melakukan penilaian dari 4 aspek yaitu penilaian spiritual, penilaian sosial, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan.

Salah satu adaministrasi yang harus disediakan dalam penilaian adalah adanya buku nilai. Buku nilai berfungsi sebagai dokumentasi nilai siswa mulai penilaian harian (PH), penilaian tengah semester (PTS) dan penilaian akhir semester/Tahun(PAS/PAT). Karena merupakan hal yang baru, admin sangat kesulitan mendapatkan buku penilaian kurtilas yang sesuai dengan kebutuhan.

Berdasarkan hal tersebut, admin mencoba untuk membuat format buku  penilaian kurtilas yang dapat memenuhi kebutuhan admin secara pribadi sebagai seorang pendidik. Penilaian kurtilas ini berbasis tema karena dalam sistem pengajaran kurikulum 2013 di sekolah dasar dilaksanakan dalam bentuk tema, kecuali untuk pelajaran Pendidikan Agama Islam dan mulok.
Ada kesulitan tersendiri dalam pembuatan Buku Nilai Kurtilas ini. Salah satunya karena kebijakan pemangku kepentingan dalam pembuatan buku tematik yang tidak konsisten. Misalnya saja. dalam buku tematik kelas atas semester 2 tahun pelajaran 2017/2018 , mata pelajaran Matematika dan Penjas orkes berada di luar muatan buku tematik. Namun di tahun pelajaran 2018/2019, muatan pelajaran matematika kelas 4 dan 6 masuk kembali ke dalam buku tematik.

Baca Juga : 


Aplikasi Rapor K13 SD Kelas 1 s/d 6 Semester 2

Aplikasi Penilian Harian K 13 SD

Pelaksanaan penilaian dalam kurikulum 2013 tidak jauh berbeda dengan penilaian kurikulum KTSP yaitu mencakup penilaian harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester. Penentuan bobot penilaian untuk tiap-tiap periode penilaian diserahkan kepada sekolah masing-masing. Namun dalam buku panduan penilaian SD kurikulm 2013 diberikan contoh pembobotan penilaian antara lain:

a. Penilaian Harian

Nilai untuk penilaian harian diperoleh melalui tes tulis, tes lisan dan perbuatan. Tidak mesti semua tehnik penilain dilaksanakan dalam satu KD, tapi tergantung situasi dan kondisi yang tersedia . Misalnya KD 3.1 Mapel PPKN diajarkan dalam Tema 1 Sub Tema 1, Sub Tema 2 Dan sub Tema 3. Maka bisa saja penilaian dilaksanakan sebagai berikut: Pada akhir Sub Tema 1 dilakukan penilaian secara lisan. Pada akhir Sub Tema 2 dilaksanakaan penilaian penugasan dan diakhir Tema 1 Sub Tema 3 dilksanaakan penilaian tertulis. Nilai akhir  rata-rata harian KD 3.1 merupakan hasil rata-rata dari nilai yang diperoleh tadi atau bisa juga dilakukan dengan sistem pembobotan seperti : 60% x nilai tes tulis + 40% x (nilai tes lisan + nilai tugas:2)

b. Penilaian Tengah Semester

Penilaian tengah semester dilaksanakan pada pertengahan semester. Mungkin tidak semua KD yang diajarkan di semester bersangkutan akan memiliki nilai tengah semester. Jika KD tersebut hanya diajarkan di buku tema 3, 4, 5 atau tema 8 dan 9 maka KD tersebut tidak akan memiliki nilai PTS.

c. Penilaian Akhir Semester/ akhir Tahun

Penilaian akhir semester atau akhir tahun dilaksanakan di akhir semester/tahun. Penilaian mencakup semua KD yang diajarkan di semester tersebut.

Pembobotan penilaian untuk nilai akhir KD ditentukan sesuai kebijakan lembaga / sekolah yang bersangkutan. Namun sebagai rambu-rambu, dalam Buku Panduan Penilaian K13 SD di berikan contoh pengolahan penilaian akhir KD. Pembobotannya antara lain:

a. Nilai akhir KD jika memiliki nilai PTS adalah : ((2 X NPH) + NPTS + NPAS):4
b. Nilai akhir KD yang tidak memiliki nilai PTS : ((2 X NPH ) + NPAS);3
c. Nilai akhir untuk muatan pelajaaran  adalah nilai rata-rata dari nilai akhir KD.

Untuk penilaian kompetensi keterampilan, dalam Buku Paduan dijelaskan jika dalam satu kd dengan materi yang sama dilakukan 2 penilaian dengan tehnik yang sama ( misal dalam KD 4.1 melakukan penilaian praktek 2 kali), maka diambil nilai tertinggi. Namun jika penilaian dilakukan dengan tekhnik yang berbeda ( misal praktek, produk dan proyek), maka nilai akhir ditentukan dengan mencari rata-rata dari ketiga nilai tadi.

Demikian sekilas tentang penilaian dalam kurikulum 2013 sesuai Buku Panduan Penilaian K 13 yang diterbitkan Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Dirjen Dikdasmen Kemdikbud RI tahun 2016. Kembali kepada Buku Penilaian Harian K 13, bagi rekan-rekan yang membutuhkan format buku tersebut dapat mendownload di link di bawah ini:

2. Format Buku Penilaian K13 Kelas II Semester 2
3. Format Buku Penilaian K 13 Kelas 3 Semester 2
4. Format Buku Penilaian K 13 Kelas 4 Semester 2
5. Format Penilaian K 13 Kelas 5 Semester 2

Buku Format Penilaian Kurtilas PAI SD semester 1

Format Buku Penilaian PJOK Kurtilas SD Semester 1
Buku Format Penilaian PJOK Kurtilas Semester 2

Ada Cerita di Balik Foto Ini





Sahabat-Sahabat Rekans Seperjuangan Mahasiswa UT Pokjar Pargarutan UPBJJ Medan Yang Baik Hatinya. Kelak kita akan menjadi orang Sukses. Aamiin



Lagi Viral.. datang ke pesta sang mantan


Contoh Soal TAP S1 PGSD UT - Program Pendas (Pendidikan Dasar)

Contoh Soal TAP S1 PGSD UT - Program Pendas (Pendidikan Dasar)

Ada yang khas untuk mahasiswa semester akhir Universitas Terbuka (UT). Mereka pada semester akhir akan dihadapkan pada ujian TAP (Tugas Akhir Program). Umumnya soal-soal yang diberikan pada ujian TAP ini adalah berbentuk kasus-kasus. Khusus untuk mahasiswa FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), seperti mahasiswa program Pendas (Pendidikan Dasar) s1 PGSD UT, maka soal TAP yang akan dihadapi adalah soal berbentuk kasus-kasus pembelajaran. Nah, untuk memperluas wawasan para mahasiswa Universitas Terbuka (UT) yang akan mengikuti ujian TAP semester ini, maka blog Penelitian Tindakan Kelas mencoba memberikan contoh soal yang pernah diberikan kepada mahasiswa S1 PGSD UT (program pendas).
= = = = = = = = = =

Contoh Soal TAP PGSD UT

TUGAS AKHIR PROGRAM (TAP)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
(KODE MATA KULIAH - PDGK 4500)
Penting!
Kerjakanlah soal ujian ini dengan jujur, jika terbukti melakukan kecurangan/contek-mencontek selama ujian, Anda akan dikenai sanksi akademis berupa pengurangan nilai atau tidak diluluskan (diberi nilai E).
Apabila terbukti menggunakan JOKI pada saat ujian, semua mata kuliah yang ditempuh akan diberi nilai E.
Baca dengan cermat kasus-kasus berikut ini, kemudian jawab pertanyaan yang mengikutinya.
Kasus A
Pak Purwadi adalah seorang guru kelas 4 di sebuah SD yang terletak di daerah pegunungan. Dalam mata pelajaran matematika tentang pecahan, Pak Purwadi menjelaskan cara menjumlahkan pecahan dengan memberi contoh di papan tulis. Salah satu penjelasannya adalah sebagai berikut:
Pak Purwadi:
"Perhatikan anak-anak, kalau kita menjumlahkan pecahan, penyebutnya harus disamakan terlebih dahulu, kemudian pembilangnya dijumlahkan. Perhatikan contoh berikut: 1/2 + 1/4 = 2/4 + 1/4 = 3/4. Perhatikan lagi contoh ini: 1/2 + 1/3 = 3/6 + 2/6 = 5/6. Jadi yang dijumlahnya adalah pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Mengerti anak-anak?"
Anak-anak diam, mungkin mereka bingung.
Pak Purwadi:
Pasti sudah jelas, kan. Nah sekarang coba kerjakan soal-soal ini."
Pak Purwadi menulis 5 soal di papan tulis dan anak-anak mengeluarkan buku latihan. Secara berangsur-angsur mereka mulai mengerjakan soal, namun sebagian besar anak ribut karena tidak tahu bagaimana cara mengerjakannya. Hanya beberapa anak yang tampak mengerjakan soal, yang lain hanya menulis soal, dan ada pula yang bertengkar dengan temannya. Selama anak-anak bekerja Pak Purwadi duduk di depan kelas sambil membaca.
Setelah selesai, anak-anak diminta saling bertukar hasil pekerjaannya. Pak Purwadi meminta seorang anak menuliskan jawabannya di papan tulis. Tetapi karena jawaban itu salah, Pak Purwadi lalu menuliskan semua jawaban di papan tulis. Kemudian anak-anak diminta memeriksa pekerjaan temannya, dan mencocokkan dengan jawaban di papan tulis. Alangkah kecewanya Pak Purwadi ketika mengetahui bahwa dari 30 anak, hanya seorang yang benar semua, sedangkan seorang lagi benar 3 soal, dan yang lainnya salah semua.
Pertanyaan Kasus A
  1. Identifikasi 3 kelemahan pembelajaran yang dilakukan Pak Purwadi dalam kasus di atas. Berikan alasan mengapa itu anda anggap sebagai kelemahan. (skor 6).
  2. Jika anda yang menjadi Pak Purwadi, jelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan anda tempuh untuk mengajarkan pecahan dengan penyebut yang berbeda. Beri alasan mengapa langkah-langkah itu yang anda tempuh. (skor 15)

Kasus B (Contoh Soal TAP S1 PGSD UT - Universitas Terbuka Program Pendas)

Bu Lince mengajar di kelas 1 SD Sekarharum yang terletak di ibukota sebuah kecamatan. Suatu hari Bu Lince mengajak anak-anak berbincang-bincang mengenai sayur-sayuran yang banyak dijual di pasar. Anak-anak diminta menyebutkan sayur yang paling disukainya dan menuliskannya di buku masing-masing. Anak-anak kelihatan gembira dan berlomba menyebutkan dan menuliskan sayur yang disukainya. Pada akhir perbincangan Bu Lince meminta seorang anak menuliskan nama sayur yang sudah disebutkan, sedangkan anak-anak lain mencocokkan pekerjaannya dengan tulisan di papan.
Setelah selesai anak-anak diminta membuat kalimat dengan menggunakan kata-kata yang ditulis di papan tulis.
Bu Lince:  
"Anak-anak, lihat kata-kata ini. Ini nama sayur-sayuran. Baca baik-baik, buat kalimat dengan kata-kata itu ya."
Anak-ank menjawab serentak: 
"Ya, Bu."
Kemudian Bu Lince pergi ke mejanya dan memperhatikan apa yang dilakukan anak-anak. Karena tak seorangpun yang mulai bekerja, Bu Lince kelihatan tidak sabar.

"Cepat bekerja, dan angkat tangan jika sudah punya kalimat." kata Bu Lince dengan suara keras. Anak-anak kelihatan bingung, namun Bu Lince diam saja dan tetap duduk di kursinya. Perhatian anak-anak menjadi berkurang, bahkan ada yang mulai mengantuk, dan sebagian mulai bermain-main. Mendengar suara gaduh, Bu Lince dengan keras menyuruh anak-anak diam dan menunjuk seorang anak untuk membacakan kalimatnya. Anak yang ditunjuk diam karena tidak punya kalimat yang akan dibacakan. Bu Lince memanggil kembali dengan suara keras agar semua anak membuat kalimat.
Pertanyaan Kasus B
  1. Bandingkan suasana kelas yang diuraikan pada paragraf 1 dan paragraf selanjutnya, ditinjau dari segi guru, murid, dan kegiatan (skor 6).
  2. Pendekatan pembelajaran mana yang sebaiknya diterapkan oleh Bu Lince ketika mengajar tentang sayur-sayuran untuk anak-anak kelas 1? Berikan alasan, mengapa pendekatan tersebut yang anda anggap sesuai. (skor 3).
  3. Kembangkan topik sayur-sayuran yang akan anda sajikan dengan pendekatan yang anda sebut pada nomor 2 (skor 5)

    Demikian salah satu contoh soal TAP S1 PGSD UT (Universitas Terbuka) untuk Program Pendas atau pendidikan dasar dari blog penelitian tindakan kelas. Pada tulisan berikutnya kami akan memberikan bagaimana contoh jawaban untuk kedua kasus pembelajaran di atas. Sampai jumpa.

    JAWABAN SOAL TAP SI PGSD UT ini ada DI SINI (Silakan Diklik untuk Membacanya)
Baca juga contoh soal TAP S1 PGSD UT lainnya: