Media Sosial

FOTO TERBARU

FOTO TERBARU
PASPOTO

FOTO TERBARU

FOTO TERBARU
PASPOTO

Harta Yang Paling Berharga adalah Keluarga

Mengenai Saya

Foto saya
Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Indonesia
IRSAN SIHOMBING

REKAP PEMILU 2019 TK. KECAMATAN ANGKOLA SELATAN

REKAP PEMILU 2019 TK. KECAMATAN ANGKOLA SELATAN
DIRIKU

Rabu, 03 Juni 2020

SISTEM PERINGATAN DINI, RAK, DAN SEMINAR HASIL




SISTEM PERINGATAN DINI, RAK, DAN SEMINAR HASIL
DESA HAPUNG
KECAMATAN SOSA
KABUPATEN PADANG LAWAS
BULAN DESEMBER 2016










DESA TANGGUH BENCANA
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami telah selesai melaksanakan kegiatan Fasilitasi Ketangguhan Masyarakat dalam rangka Penyusunan Peringatan Dini Bencana Banjir berbasis masyarakat Desa Hapung Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas.
Upaya kesiapsiagaan adalah suatu siklus yang secara berurut mulai dari perencanaan,pengorganisasian,pelatihan,penyiapan sumber daya peralatan,latihan,evaluasi, tindakan koreksi dan mitigasi.
Dalam upaya mengurangi resiko bencana diperlukan perhatian yang lebih serius pada aspek penanggulangan bencana yang mengutamakan pencegahan, mitigasi dan pengurangan resiko bencana serta peningkatan pengurangan resiko bencana masyarakat bentuk kedaruratan bencana, sehingga korban jiwa, harta benda serta kerugian lainnya dapat diminimalisir.
Siklus ini mengisyaratkan bahwa kegiatan kesiapsiagaan tidak pernah berhenti tetapi selalu dinamis karena dituntut adanya tindakan koreksi untuk perbaikan langkah kesiapsiagaan berikutnya.
Pada kesempatan ini juga kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat baik langsung maupun tidak langsung atas terselenggaranya kegiatan penguatan kelembagaan menuju masyarakat tanggap,tangkas dan tangguh.
Desa Hapung,      Desember 2016

Kepala Desa Hapung
Kecamatan Sosa



MUHAMMAD SUTAN HASIBUAN


DAFTAR  ISI





I.             PENDAHULUAN

II.           BAHAYA BANJIR DAN PERINGATAN DINI

III.          INFORMASI ANCAMAN

IV.         PEDOMAN REAKSI CEPAT MASYARAKAT TANDA ALAM DAN PERINGATAN YANG DISEPAKATI.

V.           PRINSIP KEBIJAKAN

VI.         SKEMA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

VII.        PENYEBARAN INFORMASI PERINGATAN DINI

VIII.      PERENCANAAN EVAKUASI (PETA DAN JALUR)                                                                            
IX.         PENENTUAN FASILITAS & STRATEGI (SOP) EVAKUASI

X.           SEMINAR HASIL PROGRAM DESTANA

XI.         EVALUASI

XII.        PENUTUP.











PERINGATAN DINI BERBASIS MASYARAKAT
DESA HAPUNG KECAMATAN SOSA
 KABUPATEN PADANG LAWAS


I.       Pendahuluan
Peringatan Dini penting untuk menyelamatkan nyawa dan harta benda ketika banjir melanda. Melalui partisipasi aktif dari masyarakat Desa Hapung Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas dan dengan dukungan dari stake holder( Jajaran Para Pendukung ) lainnya Desa Hapung membangun sebuah Sistem Peringatan Dini Banjir yang sederhana berdasarkan kapasitas dan kearifan lokal yang dimiliki. Sistem ini diharapkan akan menjadi bagian penting dari Sistem Peringatan Dini Banjir untuk seluruh wilayah Desa Hapung dan dapat menjadi sebuah contoh konsep Peringatan Dini di Desa lain.

Pengembangan Sistim Peringantan Dini Banjir berbasis masyarakat ini akan terus dikembangkan oleh Forum PRB Desa Tangguh di Desa Hapung Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas dibawah koordinasi BPBD Kabupaten Padang Lawas. Pola Peringatan Dini ini berdasarkan parameter banjir yang menunjukan tanda-tanda akan terjadinya banjir. Forum PRB Desa Hapung akan menggambarkan situasi dan kondisi alam sesuai dengan parameter yang telah disepakati, kemudian mengirimkan berita peringatan banjir atau status keadaan yang diputuskan oleh Kepala Desa kepada para kepala Dusun dan seluruh warga Desa Hapung yang beresiko.

Sebenarnya sejak jaman dahulu kita sudah diajarkan tentang pola-pola peringatan dini ketika desa kita terancam suatu bahaya. Peringatan tersebut biasanya akan ditunjukkan dari tanda-tanda alam, mulai dari prilaku hewan yang tidak terlihat biasa hingga perubahan kondisi alam itu sendiri pada waktu tertentu. Namun seiring berjalannya waktu dan meningkatnya modernisasi sebahaigian besar masyarakat kita sudah meninggalkan kearifan lokal tersebut yang sering kali berakibat sangat fatal ketikan terjadi bencana. Hal inilah yang mendasari terciptanya peringatan dini di era modern yang memadukan sistem teknologi dengan kearifan lokal yang ada agar dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat guna mengurangi dampak buruk sebuah bencana.  

Salah satu komponen dalam pembuatan Sistim Peringatan Dini Banjir di Desa Hapung berfokus pada “Pengembangan Kapasitas di Masyarakat Lokal”. Komponen tersebut mendukung para mitra untuk menyusun prosedur dan mekanisme yang memastikan bahwa penduduk di daerah berisiko mendapatkan peringatan pada waktunya dan mampu untuk melakukan respons yang diharapkan dalam waktu singkat.

Penyusunan naskah ini hendak menekankan bahwa pelaksanaan sebuah Sistem Peringatan Dini Banjir memerlukan adanya keterkaitan antara pengetahuan, kearifan lokal dan alat-alat komunikasi tradisional dengan peran dan tanggung jawab yang ditetapkan bersama.

II.      Bahaya Banjir dan Peringatan Dini di Desa Hapung

Desa Hapung Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas Provinsi Sumatera Utara berada pada topography yang rendah yaitu pada ketinggian ± 4 mdpl dan dilintasi oleh sungai Sosa ditengah-tengah desa. Hal tersebut tentunya menyebabkan timbulnya resiko bencana banjir. Perkiraan genangan banjir bergantung pada tingginya curah hujan,oleh karena itu untuk memberikan peringatan tidak dapat ditentukan oleh jangka waktu melainkan berdasarkan tingginya genangan air.

Setiap banjir kemungkinan bisa berbeda. Desa Hapung bisa saja terkena dampak banjir kecil namun juga mempunyai kemungkinan untuk mengalami kejadian banjir yang buruk. Pemahaman tentang bahaya banjir dan pengkajian tentang dampak pada masyarakat merupakan syarat bagi para pengambil keputusan di desa serta para pemangku kepentingan lain untuk memprakarsai aktivitas-aktivitas dan menyusun rencana kesiapsiagaan yang lebih baik dalam menghadapi peristiwa banjir di masa mendatang. Keputusan dan pelaksanaan terhadap kesiapsiagaan harus didasarkan pada pemahaman tentang bahaya yang ada pada saat ini.

Sistem Peringatan Dini Banjir di Desa Hapung  dirancang untuk mengidentifikasi parameter dan lokasi banjir lalu menyampaikan informasi ini kepada para pengambil keputusan desa kemudian mengintegrasikan segala informasi dari masyarakat dan pihak terkait untuk memastikan apakah banjir telah terjadi pada skala ketinggian yang sudah di tentukan. Hal ini penting untuk menegaskan apakah banjir betul-betul telah terjadi dan keputusan apa yang akan diambil (evakuasi atau tidak).





























III.    Sejarah Kejadian Bencana Desa Hapung

Desa Hapung secara geografis berada di lalui oleh Sungai Sosa. Dengan kondisi wilayah tersebut Desa Hapung sangat rentan terhadap risiko bencana banjir, meskipun disisi lain juga kaya akan sumber daya alam.
Pada tahun 2013 terjadi bencana banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Sosa dan jebolnya tanggul pembagi air di hulu sungai. Bencana banjir ini mengakibatkan kerugian sarana dan prasarana, insfrastruktur, pertanian, sarana pendidikan, pelayanan publik serta ± 50 s/d 55 % wilayah pemukiman penduduk terendam dengan kedalaman air ± 1 meter sehingga melumpuhkan aktifitas kehidupan masyarakat Desa Hapung. Namun tidak terdapat koban jiwa. Untuk itu diperlukan perhatian dan penanganan bencana secara cepat dan tepat, terpadu, terencana dan terkoordinasi dari masyarakat dan Instansi terkait agar bencana banjir di Desa Hapung dapat di tanggulangi.

a.    Parameter Banjir Desa Hapung
·         Curah Hujan tinggi
·         Letak Geografi
·         Letak topography
·         Siklus Pasang air laut
·         Pembangunan (tata ruang yang tidak pro lingkungan)
·         Kesadaran Masyarakat menjaga lingkungan


b.    Peringatan Banjir
·         Warning segment (Daerah Peringatan)
·         Tingkatan Ancaman Banjir 
·         Perkiraan waktu datang/ketinggian banjir
·         Hasil pengamatan banjir
·         Tindakan yang dilakukan

IV.    Informasi Ancaman

TINGKAT ANCAMAN
ESTIMASI LUAPAN AIR
TINDAKAN
WASPADA (Advisory)
Luapan / ketinggian air pada bantaran tanggul mencapai  1 meter dibawah puncak tanggul Sungai Wampu.         ( Titik Pantau : daerah pinggir sungai Sosa).
Pada status “WASPADA” diharap segera mengarahkan masyarakat yang berada di daerah terancam untuk bersiap menghadapi banjir
SIAGA (Warning)
Luapan / ketinggian air pada bantaran tanggul mencapai 0,5 meter dibawah puncak tanggul Sungai Wampu.         ( Titik Pantau : Daerah pinggir sungai Sosa ).
Pada status “SIAGA” diharap segera mengarahkan masyarakat yang berada di daerah terancam untuk melakukan evakuasi
AWAS   (Major Warning)
Luapan / ketinggian air pada bantaran tanggul mencapai 30 cm dibawah puncak tanggul Sungai Wampu.         ( Titik Pantau : Daerah pinggir sungai Sosa).
Pada status “AWAS” diharap segera mengarahkan masyarakat yang berada di daerah terancam untuk melakukan evakuasi menyeluruh


V.     Pedoman Reaksi Masyarakat Terhadap Tanda Alam dan Peringatan yang disepakati













VI.   Prinsip Kebijakan

Pelaksanaan Peringatan Dini Banjir merupakan “urusan bersama”. Ini akan melibatkan seluruh elemen masyarakat desa Manyabar Jae dan instansi terkait. Sistem peringatan dini Banjir dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan bencana apabila sistem ini dapat mengandalkan pada satu analisis dan rantai komunikasi yang berfungsi, dimana para pemegang peran dapat mewujudkan peringatan menjadi aksi secara efektif.

Oleh karena itu, keberhasilan peringatan dini akan terlihat dengan sendirinya dari reaksi masyarakat terhadap peringatan yang diberikan. Para pelaku di tingkat masyarakat memegang peran yang sangat penting untuk terwujudnya tujuan ini. Membangun kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya dan potensi dampak, menerima peringatan dari kondisi alam dan hasil observasi parameter yang sudah disepakati, memberikan arahan dan instruksi kepada warga setempat dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi bencana merupakan tugas dan tanggung jawab kita bersama.





VII.  Skema Pengambilan Keputusan   

Hujan terjadi terus menerus
Apakah berpotensiBanjir ?
Ya
Berapa ketinggian genangan air ?
Apakah Air sungai meluap / terjadi genangan?
Aman
Apakah Luapan air sungai / genangan air berada pada ketinggian 11,5 m di daerah bahaya?
Tidak
Ya
Tidak
Awas
Apakah Hujan Merata?
Tingkat ancaman
Tingkat ancaman
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Siaga
Waspada
Apakah Luapan air sungai / genangan air berada pada ketinggian             > 40 cm di daerah bahaya?
Ya
                                                 



                     

                                                                                             

                                                                                                                             








“Keputusan kondisi ditentukan oleh Kepala Desa, dilanjutkan dengan tindakan yang akan dilakukan”.

VIII.       Penyebar Informasi Peringatan Dini

No
Tindakan
Pelaksana
Moda Komunikasi
WASPADA
1
Menginformasikan peringatan dini Status WASPADA dalam penanganan bencana
Kepala Desa, Kepala Dusun, Forum PRB, relawan dan Tokoh Masyarakat.
Kentongan, Pengeras Suara Mesjid/Musholla, HP.
2
Memberikan himbauankepada masyarakat untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana                   (mis; menaikkan barang elektronik, menyimpan surat-surat berharga ke map kedap air, menutup saluran air ke dalam rumah).
Kepala Desa, Kepala Dusun, Forum PRB, relawan dan Tokoh Masyarakat dan warga masyarakat.
-
3
Memantau debit / ketinggian air    ( mencari informasi ).
Forum PRB, relawan, dan masyarakat.
-
4
Persiapan penyelamatan / perlindungan terhadap kelompok rentan.
Forum PRB, relawan, Tokoh Masyarakat dan Masyarakat.
-
5
Persiapan peralatan penanggulangan bencana.
Forum PRB, Relawan dan Masyarakat.
-
6
Memberikan informasi kepada pemerintah Kecamatan / Kabupaten atau Instansi terkait.
Kepala Desa dan Muspika.
-
S I A G A
1
Menginformasikan peringatan dini Status SIAGA dalam penanganan bencana
Kepala Desa, Kepala Dusun, Forum PRB, relawan dan Tokoh Masyarakat.
Kentongan, Pengeras Suara Mesjid/Musholla, HP.
2
Pengerahan sumber daya dan peralatan penanggulangan bencana
Kepala Desa, Kepala Dusun, Forum PRB, relawan dan Tomas bersama masyarakat.
-
3
Evakuasi penyelamatan terhadap warga di daerah bahaya dan kelompok rentan
Kepala Dusun, Forum PRB, relawan dan Tokoh Masyarakat bersama masyarakat.
-

4

Memantau debit / ketinggian air    ( mencari informasi )

Kepala Dusun, Forum PRB, relawan dan Tokoh Masyarakat bersama masyarakat.


-
5
Mengarahkan evakuasi warga ke daerah aman yang telah disepakati.
Kepala Desa, Kepala Dusun, Forum PRB, relawan dan Tokoh Masyarakat bersama masyarakat.
-
6
Koordinasi kepada pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut
Kepala Desa dan Muspika.
-
A W A S
1
Menginformasikan peringatan dini Status AWAS dalam penanganan bencana
Kepala Desa, Kepala Dusun, Forum PRB, relawan dan Tokoh Masyarakat bersama masyarakat.
Kentongan, Pengeras Suara Mesjid/Musholla, HP.
2
Evakuasi warga secara menyeluruh ke daerah aman yang telah disepakati.
Kepala Dusun, Forum PRB, relawan, unsur terkait, dan Tokoh Masyarakat bersama masyarakat.
-
3
Memantau debit / ketinggian air    ( mencari informasi )
Kepala Dusun, Forum PRB, relawan dan Tokoh Masyarakat bersama masyarakat.
-
4
Koordinasi kepada pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut
Kepala Desa dan Muspika.
-

IX.          PERENCANAAN EVAKUASI (PETA DAN JALUR)

Masyarakat Desa Hapung yang berada di daerah rawan bencana wajib memiliki rencana penyelamatan diri beserta harta bendanya ketempat lebih aman sebelum datang ancaman banjir. Rencana penyelamatan atau rencana evakuasi efektif telah kami kembangkan dengan dilandasi oleh informasi dan pengetahuan serta pemahaman memadai dalam karakter ancaman dan sistem peringatan dini nya.



















X.            PENENTUAN FASILITAS & STRATEGI (SOP) EVAKUASI

Kesepakatan Evakuasi Desa
No
Evakuasi
Kesepakatan yang Dicapai Masyarakat Desa
1
Siapa saja yang perlu dievakuasi :
·         Warga yang mana ?
·         Warga yang difabel
·         Barang Berharga ?
·         Ternak, Dll

ü  Orang sakit, ibu hamil, lansia, cacat
ü  Tidak ada
ü  Harta Benda (Emas,Dokumen)
ü  Ayam,
2
Siapa yang membantu mengevakuasi
1.       Tim Tanggap Darurat
2.       Tim Relawan


ü  Membantu Evakuasi
ü  Menyiapkan Posko Pengungsian
3
Bagaimana tata cara evakuasi yang disepakati
1.       Kesiapsiagaan
2.       Evakuasi
3.       Relawan
4.       PAM
5.       Dapur Umum


1)      Toa, HP dan Sirine
2)      Sepeda Motor, Digendong
3)      Tenda, Tali, Logistik
4)      Relawan
5)      Relawan
4
…………………
…………..……..

Daftar Tempat Evakuasi


Jenis Ancaman

Area-Area di Desa
Jalan Desa sebagai Jalur Evakuasi

Nama Lokasi Aman
Rawan
Aman

Akhir
Sementara
Banjir

-
Aman
Ya
Lapangan Sepak Bola atau Sekolah
-

Ancaman
RT
Nama Titik Kumpul
Tempat Evakuasi Sementara
Tempat evakuasi Akhir
Banjir
Balai Desa
Jalan Raya Hapung depan Pustu
-
Lapangan Sepak Bola atau Sekolah


SKENARIO DAMPAK PADA MANUSIA
1
2
3
4
5
6
7
8

Dusun
Total Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk Terancam
Meninggal Dunia

Hilang
Luka Berat
Luka Ringan
Mengungsi


Wek I
827
20
3
1
10
20
700
Wek II
699
15
2
-
7
15
600
Wek III
773
-
-
-
-
-
-


XI.         PERENCANAAN KONTINGENSI DESA

Perencanaan Kontingensi adalah suatu proses perencanaan ke depan untuk kesiap siagaan tanggap darurat untuk satu ancaman banjir di dalam nya terdapat situasi potensi bencana, dimana sekenario, kebutuhan sumber daya, tindakan tekhnis dan managerial sistem tanggap darurat yang disepakati oleh warga desa Hapung.
1.      
2.       PENYUSUNAN DRAFT RENKON DESA/KELURAHAN
3.    Tersusunya Dokumen Renkon
4.    Menyusun Rencana Kontingensi untuk jenis ancaman prioritas
5.    Kesepakatan tentang rencana kontingensi
6.    Penentuan kejadian sesuai scenario

XII.        PENGEMBANGAN SKENARIO KEJADIAN BENCANA
                             JUMLAH NPENGUNGSI KELOMPOK RENTAN
1
2
3
4
5
6
7
8
Dusun/
Lingkungan Wek
Total Jumlah Rentan

Balita

Lansia/Jompo
Anak Berkebutuhan Khusus
Ibu Hamil
Ibu Menyusui
Orang Sakit
1
245
150
34
3
10
33
15
2
192
109
23
3
17
30
10
3
243
139
30
4
25
40
5

DAMPAK PADA INFRASTRUKTUR

Jenis

Jumlah dan tingkat kerusakan

Perkiraan lama gangguan fungsi (hari)
Parah
Sedang
Ringan

Rumah
20
15
5
14 HARI
Jalan
-
20 METER
10 METER
30 HARI
Jembatan
1 UNIT
-
-
120 HARI
Balai desa
-
-
-
-
Puskesmas
-
-
-
-
sekolah
-
-
-
-

JUMLAH PENGUNGSI MENURUT UMUR
DUSUN (RT/RW)
TOTAL JUMLAH PENDUDUK
0-4 TAHUN
5-10 TAHUN
11-16 TAHUN
17-20 TAHUN
21-30 TAHUN
31-50 TAHUN
>50 TAHUN
WEK I
827
60
90
40
60
30
40
25
30
40
47
160
171
15
19
WEK II
699
47
62
26
43
22
35
18
24
33
45
147
168
13
16
WEK III
773
56
83
38
57
28
36
23
28
31
44
148
169
14
18

KEBIJAKAN DAN STRATEGI
KEBIKAN
STRATEGI
-          Memastikan Semua Warga Selamat


-          Tercukupi Kebutuhan Dasar
Mengerahkan semua Sumber Daya dan Potensi yang ada untuk dipergunakan dalam tanggao darurat
-          Pembuatan Posko
-          Penyediaan Logistik
-          Penyediaan Obat – Obatan
-          Tim Medis

NO
JENIS KEBUTUHAN
VOL
SATUAN
TERSEDIA
KEKURANGAN
KET
1
MOBIL
3
UNIT
˅

WARGA
2
MOTOTR
270
UNIT
˅

WARGA
3
OBAT MERAH
5
KOTAK
˅
15
PUSTU
4
ALKOHOL
2
KOTAK
˅
10
PUSTU
5
TANDU
-
-
˅
-
BPBD
6
WC UMUM
1
UNIT
˅
5
PU

-          EMBER
50
BIJI
˅
50
DINAS SOSIAL

-          GAYUNG
30
BIJI
˅
50
DINAS SOSIAL

-          SABUN
30
BUAH
˅
100
DINAS SOSIAL
8
KAIN KASA
1
KOTAK
˅
12
DINAS KESEHATAN
9
KAPAS
5
BUNGKUS
˅
20
DINAS KESEHATAN
10
KAIN SEGITIGA
3
BUAH
˅
30
DINAS KESEHATAN
11
MINYAK ANGIN
20
KOTAK
˅
100
DINAS KESEHATAN
12
TRUCK TANKI
-
-
-
4
BPBD
13
PENAMPUNGAN AIR
-
-
-
10
PU
14
WC DARURAT
-
-
-
20
DINAS SOSIAL
                                                                                                                            

XIII.      SEMINAR HASIL FASILITASI KETANGGUHAN MASYARAKAT
Pada tanggal 08 Desember 2016 seluruh Program (Destana) Desa Tangguh Bencana di Seminarkan di Kabupaten yang di hadiri oleh beberapa pejabat SKPD, Mahasiswa, Dunia Usaha, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Wartawan serta langsung dihadiri oleh Bapak Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK) BPBD Provinsi Sumatera Utara yang disampaikan oleh Kelompok Kerja kepada peserta seminar.
Diakhir daripada penyampaian materi paparan seminar hasil ini terjadi diskusi yang sangat menarik antara Desa Hapung Kecamatan Sosa dan Desa Hulim Kecamatan Sosopan Kabupaten Padang Lawas.

XIV.      Evaluasi

Evaluasi pada kegiatan ini akan dilakukan secara partisifatif dan sinambung melalui pelaksanaan geladi maupun pada kejadian bencana sesungguhnya. Hasil dari evaluasi akan dijadikan acuan perbaikan dan pengembangan pola sistem peringatan dini bagi masyarakat di Desa Hapung.






XV.        Penutup

Sistim Peringatan dini merupakan sebuah sistem untuk mengurangi resiko bencana yang lebih besar, yang lebih mengutamakan keselamatan jiwa manusia.Oleh karena itu perlu adanya ketelitian dalam merancang pola peringatan dini tersebut dengan tidak mengabaikan kearifan lokal masyarakat dan memadukannya dengan tekhnologi modern. Sistem Peringatan dini berbasis masyarakat ini disusun langsung oleh masyarakat Desa Hapung  untuk rentang waktu 2016 s/d 2021 atau dapat dikembangkan sewaktu-waktu jika dibutuhkan.

Pengaplikasian sistem peringatan dini berbasis masyarakat Desa Hapung membutuhkan komitmen kuat dalam kebersamaan masyarakat menjalin komunikasi secara efektif baik melalui sosialisasi dan geladi yang melibatkan seluruh komponen masyarakat Desa Hapung dan dukungan dari para pihak dan instansi terkait.

Demikian dokumen ini disusun, diharapkan adanya saran dan masukan agar kami dapat terus mengembangkan sistem peringatan dini ini menjadi lebih efektif lagi. Semoga sistem peringatan dini yang sudah dibuat dapat teraplikasi dengan baik dan menjadikan masyarakat Desa Hapung lebih tangguh dalam menghadapi bencana.


Desa Hapung,      Desember 2016

Kepala Desa Hapung
Kecamatan Sosa



MUHAMMAD SUTAN HASIBUAN











LAMPIRAN FOTO – FOTO KEGIATAN


Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar